Rabu, 25 Mei 2016

SABAR

           Dalam Islam, tidak ada istilah, "Sabar itu ada batasnya". Sabar tidak bersifat temporer. Sabar adalah salah satu sikap seorang muslim yang harus ditampilkan dalam setiap menghadapi persoalan hidup. Karena pada dasarnya, Tuhan tidak menimpakan suatu muslim pada hamba-hamba-Nya, melainkan itu yang terbaik bagi dirinya dan menguji kesabarannya.
      Oleh karenanya, dalam Al-Qur'an juga banyak terdapat ayat-ayat suci-Nya yang menganjurkan umat Islam agar selalu sabar dan tabah dalam setiap menghadapi cobaan dan persoalan hidup. Salah satunya adalah firman Tuhan, "Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah SWT., supaya kamu beruntung." (QS. Ali Imran [3] : 200)
          Dalam Islam, sabar memiliki posisi yang agung dan mulia. Ia merupakan bagian dari iman. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW., "Sabar adalah setengah dari iman." Bahkan, pernah diriwayatkan oleh Jabir, bahwa ia pernah bertanya kepada Nabi Muhammad SAW., perihal iman. Lalu Nabi Muhammad, bersabda, "Iman adalah sabar dan toleran."

  Oleh karena itu, bersabar dalam setiap menghaadisesuatu yang kurang berkenan merupakan suatu kewajibab yang harus di implementasikan oleh setiap umat Islam. Sebaliknya apabila memperoleh suatu nikmat yang sangat berkenan dan sesuai dengan harapan, maka bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa adalah kewajiban.

Senin, 23 Mei 2016

Keep Istoqomah



Jangan pernah berhenti yah, selalu tetap berjuang. Istiqomah dijalan-Nya..
Karna disetiap perjalanan takkan pernah mulus, takkan semudah yang dibayangkan. Ujian dan cobaan pasti menghamiri, tapi tak luput juga kebagiaan turut melengkapi kehidupan di dunia yang fana ini. Sabarkan dirimu, tegarkan, kebaikan yang kita lakukan didunia ini takkaan berakhir sia-sia. Jikalau dirimu ikhlas lahir bathin untuk semua ini, yakinlah ada dzat yang Maha Suci yang akan membalasnya. Terkadang kita tak menyadari, kebaikan setetes yang kita berikan kepada orang lain didunia ini tapi itu berbeda di alam akhirat. Kebaikan tersebut merupakan amal kebaikan seperti gunung menjulang tinggi..

Masha Allah, betapa Maha Pemurah Allah SWT. kepada hambanya



                                                                                                                  By: Murni Wahyuni

Sabtu, 05 Maret 2016

Sujud Malamku





Aku bukanlah wanita yang baik akhlaknya
Aku hanyalah wanita biasa yang ingin mengikuti perintah-Nya.
Sebab aku tahu ada yang dilarang-Nya, maka akupun tak ingin melanggar-Nya
Dan aku ingin menjaga! aku ingin menjaganya dengan baik
Ku jaga baik-baik di sujud malamku.
Saudaraku, setiap kata - kata yg keluar dari mulut ini terkadang seringkali melukai hatimu. Sesungguhnya aku tidak bermaksud untuk menyakitimu tapi, hanya ingin bermaksud menghibur atau bergurau saja. Memang terkadang mulut ini sudah terlalu jauh untuk bercanda, sudah terlalu jauh melewati batasan. Tak pernah mau berpikir apakah yang dilakukannya itu benar, akankan tak menyakiti saudaranya. Namun, itulah manusia yang selalu punya ego dan khilaf nya.
Afwan saudaraku, perkataanku ini tolong jangan pernah diambil hati. Ingatkanlah ketika diriku salah, ketika aku sudah terlalu jauh melangkah.

Selasa, 06 Oktober 2015

Yuk istighfar

Ibnu Katsir rahimahullah, berkata: "Barangsiapa yang menghiasi dirinya dengan amalan ini, yaitu memperbanyak istighfar, maka Allah SWT. akan mempermudah rezekinya, memudahkan urusannya dan menjaga kekuatan jiwa dan raganya." Maka apa lagi yang kau tunggu? (Perbanyaklah istighfar ..)

Ibnul Qayyim, rahimahullah, mengatakan: "Bila engkau ingin  berdo'a, sementara waktu begitu sempit, padahal di dalam dadamu dipenuhi oleh begitu banyak hajat (kebutuhan), maka jadikan seluruh isi do'amu berupa permohonan maaf kepada Allah SWT. Karena bila Dia memaafkanmu, maka semua keperluanmu akan dipenuhi oleh-Nya tanpa engkau memintanya."
Yaa Allah...
Sesungguhnya engkau maha pamaaf, mencintai kemaafan, maka ampunilah aku ....

Allah berfirman: "Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai ilmu tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggungan jawabnya." (Al-Israa:36)

"Hati-hatilah terhadap prasangka, sesungguhnya prasangka adalah pembicaraan paling dusta"(HR. Bukhari)

Jumat, 02 Oktober 2015

Allah mewajibkan wanita Muslimah untuk berhijab

Fenomena jilbab di kalangan wanita Muslim adalah hal yang sudah berlangsung cukup lama. Begitu banyak kajian yang telah dilakukan berkaitan dengan hal ini. Dan sudah barang tentu terdapat dua kubu yang saling bertentangan seperti umumnya yang sering terjadi dalam menyikapi sebuah fenomena. Satu kubu yang pro menganggap jilbab sebagai suatu kewajiban bagi seorang Muslimah seperti yang telah diperintahkan Allah Subhanahu Wata’ala di dalam Al-Qur’an. Di sisi lain, kelompok kontra menganggap jilbab sebagai bagian dari trend atau fashion semata. Bahkan, ada juga yang beranggapan jilbab dapat mengurangi profesionalitas seorang wanita dalam kariernya.
Budaya jilbab terus berupaya meng-counter perkembangan zaman yang telah banyak mempengaruhi perubahan – perubahan mendasar pada diri manusia, salah satu contoh yang mudah diamati adalah cara berbusana terutama pada kaum hawa. Sungguh memprihatinkan perubahan style busana pada wanita akhir – akhir ini, dimana busana bukan untuk menutup tubuh indahnya melainkan semakin mempertontonkan aurat yang harusnya terjaga. Hal ini juga yang mempengaruhi peningkatan tindak kriminal pada wanita sebagaimana berita yang sering kita lihat dan dengar di media masa. Maraknya perselingkuhan / gonta – ganti pasangan, pemerkosaan dibawah umur, aksi mesum remaja hingga oknum pejabat menjadi berita yang tiada putusnya sampai detik ini.
Dalam Islam, Allah Subhanahu Wata’ala telah mengatur busana kaum hawa melalui beberapa firman-Nya di dalam Al Qur’an, hal ini tentu mempunyai tujuan dan manfaat yang besar bagi kaum perempuan itu sendiri, bagi kaum pria di sekelilingnya dan tentunya bagi perkembangan generasi suatu bangsa. Karenanya, alangkah baik dan indahhya bila kesadaran diri memakai jilbab tersebut lahir tanpa paksaan atau instruksi dari pihak manapun, karena para wanita dengan sendirinya benar-benar mengerti alasan yang hakiki mengapa dirinya harus memakai jilbab. Berjilbab bukan hanya karena ingin mengikuti trend yang sedang laris digandrungi atau pengaruh teman atau karena adanya kebijakan dari atasan. Namun, mereka berjilbab karena tuntunan Islam yang senantiasa menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Demikian banyaknya ayat-ayat Allah yang memerintahkan kaum wanita untuk berbusana menutupi auratnya, semua bertujuan demi menjaga dan melindungi wanita dari kenistaan sebagaimana yang terjadi di era liberal seperti sekarang ini. Selain itu, aturan berjilbab merupakan bukti bahwa Islam sangat melarang adanya eksploitasi keindahan tubuh yang telah Allah anugerahkan pada diri setiap wanita. Berikut beberapa ayat-ayat Allah yang mengharuskan seorang wanita untuk berjilbab.
Ayat Pertama:
يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا
“Dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang (biasa) nampak dari mereka.” (QS. An Nur: 31).
Ayat tersebut menjelaskan bahwa pada diri setiap wanita adalah perhiasan yang tidak boleh diumbar kecuali kepada mahramnya. Menurut Ibnu Mas’ud tentang perhiasan yang (biasa) nampak dari wanita: “(yaitu) pakaian” (Riwayat Ibnu Jarir). Artinya, yang boleh nampak dari wanita hanyalah pakaian, karena memang itu tidak mungkin disembunyikan.
Perintah ini nampak bertolak belakang dengan modernisasi zaman yang justru mengeksploitasi segala yang ada pada seorang wanita. Saat ini, wanita menjadi objek bisnis yang menggiurkan karena keindahan tubuhnya. Mulai dari model yang dijual keindahan lekuk tubuhnya, sampai pada tingkat pemuas nafsu pria hidung belang yang bergentayangan bagaikan buaya kelaparan.
Padahal semestinya keindahan tubuh seorang wanita hanya boleh dinikmati oleh suaminya yang telah sah menjadi imam dalam hidup di dunia ini.
Pertanyaannya, mengapa banyak wanita yang gemar memamerkan perhiasan tubuhnya kepada orang lain meskipun dirinya telah bersuami? Tidakkah dirinya takut dengan azab Illahi yang banyak menimpa kaum hawa?
Ayat selanjutnya;
وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ
 “Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dada (dan leher) mereka.” (QS. An Nur: 31)
Berdasarkan ayat ini wanita wajib menutupi dada dan lehernya karena merupakan aurat seorang wanita. Allah sungguh lebih tahu umatnya. Bukankah telah banyak bukti yang menunjukkan bahwa perilaku pelecehan seksual pada wanita sering dipicu oleh “pertunjukan” dada oleh wanita – wanita pengumbar aurat.
Ayat yang lain;
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُل لِّأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاء الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَن
 يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُوراً رَّحِيماً
 “Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Ahzab: 59).
Inilah perintah yang menjadi identitas seorang Muslimah untuk selalu mengenakan jilbab di manapun dirinya berada.
Sebagaimana diriwayatkan bahwa Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu berkata: “Allah memerintahkan kepada istri-istri kaum mukminin, jika mereka keluar rumah karena suatu keperluan, hendaklah mereka menutupi wajah mereka dengan jilbab (pakaian semacam mukena) dari kepala mereka. Mereka dapat menampakkan satu mata saja.”
Dari ayat-ayat perintah berjilbab tersebut, tersirat sebuah tujuan mulia yakni menjaga martabat seorang wanita dari laki-laki asing (bukan mahramnya). Wanita yang baik akan menggunakan jilbab untuk menjaga hijab ketika bersosialisai dengan siapapun dan di manapun, kecuali kepada kerabat keluarganya. Dengan menjaga hijab, kehidupan seorang wanita akan jauh dari fitnah terlebih-lebih gosip di jaman seperti ini.
Dan masih banyak ayat-ayat Allah maupun hadits Rasulullah yang mengharuskan jilbab bagi seorang Muslimah jika dirinya ingin benar-benar mendekatkan diri kepada Allah dan Rasul-Nya.
Jilbab menjadi simbol bagi wanita yang terjaga, maka tidak dibenarkan bagi mereka yang berjilbab sementara perilakunya tidak terjaga dari perbuatan zina. Jilbab juga merupakan pelindung seorang wanita baik di dunia maupun di akhirat kelak, maka segeralah kaum hawa di atas bumi Allah ini mengenakan jilbab agar dirinya selamat.
Sungguh mulia para wanita yang hingga detik ini masih dengan bangga menutup aurat dengan cara berjilbab dan tetap istiqomah memakainya dalam keadaan apapun. Inilah bentuk perhatian Allah dengan menjaga para wanita penjaga hijab yang insya Allah akan selalu ditinggikan harkat dan martabatnya baik selama hidup di dunia maupun kelak di akhirat. Semoga kita semua adalah orang – orang yang beruntung karena termasuk dalam umat yang ikut memperjuangkan penegakan Risalah Islam, Amin ya robbal ‘alamin.

SMANSA 2015